Gunung Slamet sendiri memiliki ketinggian sekitar
3.428 meter di atas permukaan laut (3.428 mdpl), masih aktif, berjenis
stratovolcano, dan populer bagi kalangan pendaki. Gunung Slamet sendiri
memiliki ketinggian sekitar 3.428 meter di atas permukaan laut (3.428 mdpl),
masih aktif, berjenis stratovolcano, dan populer bagi kalangan pendaki.
Ada beberapa jalur pendakian resmi Gunung Slamet
yang bisa kita pilih untuk menuju ke puncaknya. Ada jalur Bambangan di
Purbalingga, jalur Baturaden di Purwokerto, ada jalur Guci yang ada di Tegal,
jalur Kaliwadas di Brebes, dan juga jalur Dipajaya yang masuk Kabupaten
Pemalang. Setiap jalur punya karakteristiknya masing-masing. FYI aja nih, kalau
ada beberapa spot di jalur pendakian Slamet yang konon katanya angker dan udah
jadi rahasia umum sih. Ada air terjun Guci yang konon katanya bisa menyembuhkan
berbagai macam penyakit, ada mitos manusia kerdil yang dulunya adalah pendaki
yang tersesat yang lama-kelamaan memakan tanaman untuk bertahan hidup
sampai-sampai kehilangan jati dirinya sebagai manusia, dan yang paling
menyeramkan adalah dua pohon besar di jalur pendakian Bambangan yang konon
merupakan pintu gerbang menuju alam gaib serta terdapat pos yang bernama Samarantu
yang katanya bermakna samar-samar ada hantu. Hmmm, mayan bikin bulu kuduk
merinding sih. Tapi bisa dijadikan referensi aja siapa tahu emang ntar ketemu.
Eh, bercanda… Jadikan semua itu kearifan lokal yang patut dihormati dan yang
penting jaga sopan santun saat mendaki.
Kalau ditanya kenapa pilih jalur bambangan
sebagai awal pendakian menuju puncak Gunung Slamet tak lain karena memang jalur
tersebut paling populer di kalangan pendaki. Untuk yang pertama kali memang
enaknya kalau pakai jalur yang paling rame dulu gapapa lah, baru yang
selanjutnya bisa mencoba jalur lain yang lebih menantang.
Oke baiklah ,jalur pendakian Gn. Slamet via
bambangan itu tergolong sangat ramah-tamah, jalurnya enak tidak terlalu terjal,
namun sedikit panjang, tetapi banyak bonusnya. Untuk pos-posannya, jalur
bambangan memiliki 9 pos dan berjarak tempuh diantaranya.
Adapun beberapa syarat-syarat administrasi yang
harus dipenuhi oleh calon pendaki untuk dapat melakukan pendakian gunung
slamet, antara lain yaitu :
Etiket Registrasi Rp. 10 Rupiah/ Orang
Etiket Masuk Kawasan Rp.10 Ribu/ Orang
Menyerahkan Kartu identitas (perwakilan
rombongan)
Surat Keterangan Dokter (khusus jalur Bambangan)
Biaya Parkir per-motor Rp. 5 Ribu
Biaya Parkir per-mobil Rp. 10 Ribu
Basecamp – pos 1 : 1,5 jam -2 jam
Pos 1 - Pos 2 (Pondok Walang)
Lanjutkan perjalanan ke pos 2 yang mempunyai
pemandangan jelas masuk hutan jadi banyak pohon besar di kanan maupun kiri
lumayan lah jadi menambah kesejukan di hati.
Untuk sampai ke Pos-2 rombongan kamu akan sampai
dalam waktu 1,5 jam, dan yang pastinya jangan berharap sama jalan rata.
Tanda-tanda sudah sampai di posko 2 adalah dengan memasuki kawasan
warung-warung.
Pos 2 - Pos 3
Lanjut ke pos 3 untuk medan perjalanannya masih
sama naik terus dan terdapat pohon besar di kanan kiri yang akan memakan waktu
1 jam, mungkin diharapkan jangan terburu-buru karena biasanya gejala hipotermia
dapat mulai muncul karena suhu udara yang mulai menipis.
Jika kalian sudah menemukan warung itu pertanda
sudah sampai pos 3, dan disini kalian mungkin dapat istirahat lebih lama,
karena lokasinya yang cukup luas dan dapat memeriksa bekal kebutuhan siapa tau
kehabisan, dan berjaga untuk tetap aman.
Pos 3 - Pos 4
Tidak seperti di pos lainnya terdapat warung
makan, kalau di pos 4 sendiri cenderung mempunyai lokasi peristirahatan yang
tidak cukup luas alias sempit, bisa jadi ini adalah alasan mengapa warga tidak
membangun warung disini, namun untuk mencapai pos 4 anda akan memerlukan waktu
1 jam perjalanan.
Pos 4 - Pos 5
Pos 5 mungkin adalah salah satu lokasi yang
sering untuk mendirikan tenda disini, karena lokasinya yang tanahnya cukup
rata, luas dan terdapat selter darurat.
Namun bagi saya itu bukan tempat strategis karena
saat besok pagi saat muncak akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan
pastinya menguras tenaga, dan untuk rasio perjalanan anda memerlukan waktu 1
jam untuk sampai disini.
Pos 5 - Pos 6
Pos mempunyai jarak yang pendek, yaitu jika
diukur perjalanan hanya memakan waktu 30 menit saja, pernah beberapa orang
menirikan tenda di pos ini, tetapi kalau pengalaman saya sendiri dengan melihat
kontur tanah yang miring dan tidak terlalu luas, mending langsung gas ke pos 7.
Pos 6 – Pos 7
Pos 7 merupakan tempat paling strategis dan
paling aman untuk mendirikan tenda. Karena tempatnya yang cukup luas, banyak
pepohonan yang berfungsi untuk meredakan badai angin, dan juga terdapat 1
selter darurat.
Untuk menuju pos 7 akan memakan waktu 1 jam,
dengan melewati pohon mati yang pastinya ditambah dengan track yang menanjak.
Di tempat ini juga sangat bagus untuk dijadikan spot foto.
Pos 7 - Pos 8
Merupakan jarak yang paling pendek yakni hanya 15
menit, mengingat jarak sudah mendekati puncak maka terkadang anda sudah dapat
mencium aroma belerang. Bisa juga anda mendirikan tenda di pos 8 ini.
Namun dengan kondisi yang sempit dan tidak banyak
pepohonan, maka sebaiknya untuk tidak di niatkan kecuali jika keadaan darurat
misalnya pos-7 sudah penuh.
Pos 8 - Pos 9 (Plawangan)
Pos 9 merupakan batas vegetasi antara tanah dan
be-batuan merah, tempatnya tidak cukup luas, namun, masih dapat digunakan untuk
area sholat subuh dimana jika, anda seorang muslim yang ketika muncak pas waktu
shubuh.
Untuk mencapai plawangan diperlukan waktu 1 jam, dengan kondisi
jalannya sangat ekstrime, sangat menanjak dan curam, apalagi jika anda muncak
pagi hari maka harus tetap menjaga keamanan.
Pos 9 (Plawangan) – Puncak
Kondisi menuju ke puncak gunung slamet merupakan
tantangan terakhir yang anda harus lalui,
mungkin disini anda harus berhati-hati, tidak ceroboh, karena medannya
yang sulit dan ekstrime berupa be-batuan, kerikil, dan juga sangat berbahaya
jika menimbulkan longsor yang akan mengenai pendaki lainnya di bawah.
Puncak Gunung Slamet
Sesampainya di puncak anda akan menemukan pemandangan indah sudah siap mengobati kelelahanmu, berupa pemandangan alam yang membentang luas, samudra awan, langit biru yang menawan dan ditambah dengan penampakan Sindoro Sumbing.
Kamu bisa sedikit tersenyum bangga karena puncak
dengan ketinggian 3.428 mdpl ini, merupakan atap Jawa Tengah, tanah tertinggi
di provinsi tersebut dan ke-2 di pulau Jawa.
Kawah Segoro Wedhi
Untuk menikmati pemandangan indah kawah Segoro
Wedhi, kamu harus turun ke arah berkebalikan dengan arah kedatanganmu tadi
dengan track kerikil tajam yang memerlukan waktu 15 menit.