This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 28 Juli 2019

Pendakian Gunung Slamet Via Bambangan





Gunung Slamet sendiri memiliki ketinggian sekitar 3.428 meter di atas permukaan laut (3.428 mdpl), masih aktif, berjenis stratovolcano, dan populer bagi kalangan pendaki. Gunung Slamet sendiri memiliki ketinggian sekitar 3.428 meter di atas permukaan laut (3.428 mdpl), masih aktif, berjenis stratovolcano, dan populer bagi kalangan pendaki.
Ada beberapa jalur pendakian resmi Gunung Slamet yang bisa kita pilih untuk menuju ke puncaknya. Ada jalur Bambangan di Purbalingga, jalur Baturaden di Purwokerto, ada jalur Guci yang ada di Tegal, jalur Kaliwadas di Brebes, dan juga jalur Dipajaya yang masuk Kabupaten Pemalang. Setiap jalur punya karakteristiknya masing-masing. FYI aja nih, kalau ada beberapa spot di jalur pendakian Slamet yang konon katanya angker dan udah jadi rahasia umum sih. Ada air terjun Guci yang konon katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, ada mitos manusia kerdil yang dulunya adalah pendaki yang tersesat yang lama-kelamaan memakan tanaman untuk bertahan hidup sampai-sampai kehilangan jati dirinya sebagai manusia, dan yang paling menyeramkan adalah dua pohon besar di jalur pendakian Bambangan yang konon merupakan pintu gerbang menuju alam gaib serta terdapat pos yang bernama Samarantu yang katanya bermakna samar-samar ada hantu. Hmmm, mayan bikin bulu kuduk merinding sih. Tapi bisa dijadikan referensi aja siapa tahu emang ntar ketemu. Eh, bercanda… Jadikan semua itu kearifan lokal yang patut dihormati dan yang penting jaga sopan santun saat mendaki.
Kalau ditanya kenapa pilih jalur bambangan sebagai awal pendakian menuju puncak Gunung Slamet tak lain karena memang jalur tersebut paling populer di kalangan pendaki. Untuk yang pertama kali memang enaknya kalau pakai jalur yang paling rame dulu gapapa lah, baru yang selanjutnya bisa mencoba jalur lain yang lebih menantang.
Oke baiklah ,jalur pendakian Gn. Slamet via bambangan itu tergolong sangat ramah-tamah, jalurnya enak tidak terlalu terjal, namun sedikit panjang, tetapi banyak bonusnya. Untuk pos-posannya, jalur bambangan memiliki 9 pos dan berjarak tempuh diantaranya.

Adapun beberapa syarat-syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh calon pendaki untuk dapat melakukan pendakian gunung slamet, antara lain yaitu :

Etiket Registrasi Rp. 10 Rupiah/ Orang
Etiket Masuk Kawasan Rp.10 Ribu/ Orang
Menyerahkan Kartu identitas (perwakilan rombongan)
Surat Keterangan Dokter (khusus jalur Bambangan)
Biaya Parkir per-motor Rp. 5 Ribu
Biaya Parkir per-mobil Rp. 10 Ribu

Basecamp – pos 1 : 1,5 jam -2 jam
Pos 1 - Pos 2 (Pondok Walang)
Lanjutkan perjalanan ke pos 2 yang mempunyai pemandangan jelas masuk hutan jadi banyak pohon besar di kanan maupun kiri lumayan lah jadi menambah kesejukan di hati.
Untuk sampai ke Pos-2 rombongan kamu akan sampai dalam waktu 1,5 jam, dan yang pastinya jangan berharap sama jalan rata. Tanda-tanda sudah sampai di posko 2 adalah dengan memasuki kawasan warung-warung.

Pos 2 - Pos 3
Lanjut ke pos 3 untuk medan perjalanannya masih sama naik terus dan terdapat pohon besar di kanan kiri yang akan memakan waktu 1 jam, mungkin diharapkan jangan terburu-buru karena biasanya gejala hipotermia dapat mulai muncul karena suhu udara yang mulai menipis.

Jika kalian sudah menemukan warung itu pertanda sudah sampai pos 3, dan disini kalian mungkin dapat istirahat lebih lama, karena lokasinya yang cukup luas dan dapat memeriksa bekal kebutuhan siapa tau kehabisan, dan berjaga untuk tetap aman.

Pos 3 - Pos 4
Tidak seperti di pos lainnya terdapat warung makan, kalau di pos 4 sendiri cenderung mempunyai lokasi peristirahatan yang tidak cukup luas alias sempit, bisa jadi ini adalah alasan mengapa warga tidak membangun warung disini, namun untuk mencapai pos 4 anda akan memerlukan waktu 1 jam perjalanan.

Pos 4 - Pos 5
Pos 5 mungkin adalah salah satu lokasi yang sering untuk mendirikan tenda disini, karena lokasinya yang tanahnya cukup rata, luas dan terdapat selter darurat.

Namun bagi saya itu bukan tempat strategis karena saat besok pagi saat muncak akan memerlukan waktu yang lebih lama lagi dan pastinya menguras tenaga, dan untuk rasio perjalanan anda memerlukan waktu 1 jam untuk sampai disini.

Pos 5 - Pos 6
Pos mempunyai jarak yang pendek, yaitu jika diukur perjalanan hanya memakan waktu 30 menit saja, pernah beberapa orang menirikan tenda di pos ini, tetapi kalau pengalaman saya sendiri dengan melihat kontur tanah yang miring dan tidak terlalu luas, mending langsung gas ke pos 7.

Pos 6 – Pos 7
Pos 7 merupakan tempat paling strategis dan paling aman untuk mendirikan tenda. Karena tempatnya yang cukup luas, banyak pepohonan yang berfungsi untuk meredakan badai angin, dan juga terdapat 1 selter darurat.

Untuk menuju pos 7 akan memakan waktu 1 jam, dengan melewati pohon mati yang pastinya ditambah dengan track yang menanjak. Di tempat ini juga sangat bagus untuk dijadikan spot foto.

Pos 7 - Pos 8
Merupakan jarak yang paling pendek yakni hanya 15 menit, mengingat jarak sudah mendekati puncak maka terkadang anda sudah dapat mencium aroma belerang. Bisa juga anda mendirikan tenda di pos 8 ini.

Namun dengan kondisi yang sempit dan tidak banyak pepohonan, maka sebaiknya untuk tidak di niatkan kecuali jika keadaan darurat misalnya pos-7 sudah penuh.

Pos 8 - Pos 9 (Plawangan)
Pos 9 merupakan batas vegetasi antara tanah dan be-batuan merah, tempatnya tidak cukup luas, namun, masih dapat digunakan untuk area sholat subuh dimana jika, anda seorang muslim yang ketika muncak pas waktu shubuh.

Untuk mencapai plawangan  diperlukan waktu 1 jam, dengan kondisi jalannya sangat ekstrime, sangat menanjak dan curam, apalagi jika anda muncak pagi hari maka harus tetap menjaga keamanan.

Pos 9 (Plawangan) – Puncak
Kondisi menuju ke puncak gunung slamet merupakan tantangan terakhir yang anda harus lalui,  mungkin disini anda harus berhati-hati, tidak ceroboh, karena medannya yang sulit dan ekstrime berupa be-batuan, kerikil, dan juga sangat berbahaya jika menimbulkan longsor yang akan mengenai pendaki lainnya di bawah.

Puncak Gunung Slamet




Sesampainya di puncak anda akan menemukan pemandangan indah sudah siap mengobati kelelahanmu, berupa pemandangan alam yang membentang luas, samudra awan, langit biru yang menawan dan ditambah dengan penampakan Sindoro Sumbing.

Kamu bisa sedikit tersenyum bangga karena puncak dengan ketinggian 3.428 mdpl ini, merupakan atap Jawa Tengah, tanah tertinggi di provinsi tersebut dan ke-2 di pulau Jawa.

Kawah Segoro Wedhi
Untuk menikmati pemandangan indah kawah Segoro Wedhi, kamu harus turun ke arah berkebalikan dengan arah kedatanganmu tadi dengan track kerikil tajam yang memerlukan waktu 15 menit.
Share:

Kamis, 25 Juli 2019

Salam Kenal




Selamat siang pemirsa, para netizen, blogger, dll. Perkenalkan Nama saya Yuda Isa Maulana, saya adalah seorang netizen awam yang ingin merangkap sebagai blogger awam juga, saya belajar bermain blog disini, dan ini adalah postingan pertama saya dibloger ini. Bermaksud mengisi kekosongan  waktu yang saya miliki daripada bĂȘte yaa, mending ngetik-ngetik artikel atau apalah buat kesibukan daripada bengong… Iya kan? Iya dong!
Disini saya akan menggambarkan sedikit isi dari blog saya, yaitu tentang wisata alam (lebih ke gunung). Karena saya sendiri merupakan sosok manusia yang asalmuasalnya sendiri berasal dari gunung, kalau orang bule biasa menyebutnya Wong Gunung.

Banyak yang bertanya kenapa lebih suka naik gunung daripada pantai? Karena, Gunung adalah hasil karya Sang Pencipta yang kerennya tiada duanya banget. Dengan naik gunung, kamu akan melalui banyak proses yang gak gampang. Dari situlah, kamu bakal sadar, kamu gka ada apa-apanya dibandingin gunung yang sedang kamu daki itu.

Peluh yang kamu keluarin, tubuh yang menggigil kedinginan, seakan ngebuat kamu sadar, mereka sedang berdzikir menyebut nama sang Penguasa jagad. Dan dari titik itu juga, kamu bisa menghargai hidup dan bersyukur atas agungnya ciptaan Tuhan Yag Maha Esa.

Oke, perkenalan sudah, sekarang saya mau memberikan gambaran kira-kira apa saja yg bakal saya posting di blog ini. Jadi nanti intinya, informasi seperti apa saja yang bakal saya posting, yang sekiranya menarik. Dan saya juga berharap nantinya, terjadi begitu banyak feedback alias saling berpendapat alias saling tukar pikiran mengenai apa yang saya posting sehingga kita bisa sambil belajar juga. Bebas berkomentar, namun tetap harus menggunakan bahasa yang sopan ya.

Dan terimakasih, semoga blog ini bisa dilihat banyak orang, karena nanti merekalah yang bisa membuat saya bisa menilai sebaik apakah blog saya. Terimaksaih banyak buat yang sudah berkunjung atau mampir kesini.


Share:

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Diberdayakan oleh Blogger.

Label

Rute Pendakian Gunung Kembang via Blembem samping Gunung Sindoro, Gunung Kembang (2.320 m...

Labels

Blogger templates